Permainan tradisional yang sedikit demi sedikit mulai hilang
Permainan tradisional yang sedikit demi sedikit mulai hilang
Indonesia dengan keanekaragaman budaya dan tradisinya, memiliki banyak permainan tradisional yang dikenal sejak zaman dahulu. Permainan-permainan clickbet88 ini di masa lalu tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak, tetapi juga telah menjadi bagian integral dari identitas dan sejarah budaya negara. Namun seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, banyak permainan tradisional yang perlahan mulai terlupakan. Berikut lima permainan tradisional yang sayangnya mulai luntur dari ingatan
generasi baru.
1. Tangga
Egrang merupakan permainan tradisional yang memerlukan keseimbangan dan keterampilan. Pemain menggunakan sebatang bambu yang diikatkan pada dua batang bambu yang lebih besar untuk berjalan. Tujuan permainan ini adalah untuk menjaga keseimbangan dan menghindari jatuh ke bambu sempit. Meski terlihat sederhana, namun kaki-kaki memerlukan keterampilan dan keberanian. Sayangnya, permainan ini mulai jarang ditemui di perkotaan dan lebih banyak ditemui di pedesaan. 2. Bahasa Inggris
Ilustrasi bosan. Foto: Freepik
Engklek merupakan permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak perempuan. Permainan ini mirip dengan skipping, namun menggunakan dua buah tali yang diikatkan pada kaki pemain. Pemain kemudian melompati senar dengan pola tertentu sambil bernyanyi. Meski sederhana, Engklek mengajarkan koordinasi dan kecepatan kaki. Namun permainan ini sudah semakin jarang dimainkan oleh anak muda.
3. Terima
Dakon adalah permainan tradisional Indonesia yang dimainkan dengan papan kayu dan biji-bijian sebagai mainannya. Papan permainan berbentuk persegi panjang dan berlubang dengan lubang-lubang kecil. Tujuan permainan ini adalah mengumpulkan benih sebanyak mungkin dari lubang di papan. Meskipun Dakon merupakan permainan yang populer pada zamannya, namun kini permainan tersebut semakin langka dan sulit ditemukan di perkotaan.
4. Gobak Sodor
Gobak Sodor merupakan permainan tradisional yang mengajarkan kerjasama tim dan strategi. Dua tim berusaha menyerang dan mempertahankan “markas” mereka dengan menangkap lawan yang berusaha melintasi batas wilayah tim. Meski membutuhkan kerja sama tim dan strategi, namun Gobak Sodor semakin jarang dimainkan, terutama di perkotaan yang dipenuhi hiruk pikuk teknologi modern.
5. Kelereng
kelereng Foto: Hapus percikan
Kelereng merupakan permainan tradisional yang sangat populer di kalangan anak-anak di Indonesia. Anak bermain kelereng dengan cara melempar kelereng ke dalam lingkaran atau lubang yang telah ditentukan. Pemain yang berhasil menempatkan bola pada lingkaran atau lubang dengan poin terbanyak adalah pemenangnya. Meski sempat menjadi tren di kalangan anak-anak, permainan kelereng kini semakin jarang dimainkan dan digantikan oleh permainan digital.
KESIMPULAN
Permainan tradisional merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Bukan hanya sekedar hiburan, namun juga sebagai sarana pendidikan, pengajaran dan pengenalan nilai-nilai tradisional kepada generasi muda. Walaupun permainan-permainan tersebut berangsur-angsur hilang seiring dengan gempuran teknologi modern, namun penting bagi kita semua untuk memperkenalkan, memahami dan melestarikan permainan tradisional sebagai bagian integral dari identitas bangsa dan kekayaan budaya Indonesia.
دیدگاهها